PariwisataTeknologi

Menyambut Bali Open Border – Haruskah Bali Open Border ?

Bali – Covid-19 telah banyak mengambil kebebasan kita yang dahulu pernah jalan dan hangat serta nyaman di jalani, ekonomi lancar, kumpul bersama teman lanjut, bertemu keluarga yang jauh tanpa hambatan serta kehidupan sehari-hari terasa nyaman tanpa harus menggunakan masker. Setelah lahirnya covid-19 semua mulai bermasalah dengan banyaknya korban jiwa akibat covid, kehidupan sosial di batasin hingga berdampaknya hancurnya sektor ekonomi yang sudah di bangun sebelumnya.

Bali sudah di kenal dengan pariwisatanya serta kearifan lokal dan sudah menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara untuk datang ke indonesia dan berkunjung ke pulau bali, namun semua itu hancur ketika covid-19 datang menghentikan sektor pariwisata menjadi hancur lebur tanpa sisa dan membunuh ratusan ribu harapan para karyawan yang bekerja di sektor pariwisata di bali. Dahulu ramainya wilayah kuta sekarang sudah seperti kehidupan di desa mendekati jam 8 malam sudah sepi dan hotel-hotel banyak menutup pintu dan lampu halamannya mati gelap gulita. “Haruskah ini terus menerus hingga covid-19 berakhir ataukah kita buka kembali dan berdampingan hidup bersama covid-19 dengan menerapkan prokes yang ketat dan disiplin ?!, Hanya Pemerintah Pusat dan Daerah yang tahu harus bagaimana…”



Haruskah Menunggu Covid-19 Berakhir??

Wabah covid-19 sudah berlalu satu tahun namun tanda-tanda keberadaan tetap ada dengan banyaknya korban jiwa akibat covid ini, sehingga memaksa kita harus hidup berdampingan dengan prokes yang ketat dan terarah, namun pukulan ekonomi akibat covid sudah terjadi sehingga PHK dan bangkrutnya perusahaan dan usaha kecil menjadi korban yang hancur dan berdampak banyak jiwa-jiwa mulai menahan lapar dan meneteskan air mata harus kehilangan orang-orang yang di cintainya.

Jika apakah kita harus menunggu covid berakhir hingga 2-4 tahun mendatang? apakah semua akan baik-baik saja, apakah mereka yang mulai lapar harus meninggalkan kehidupan ini? Lalu dengan perlahan-lahan korban jatuh hingga media sibuk mengabarkan berita setiap hari hanyalah korban jiwa akibat covid. Seharusnya media jangan hanya mengabarkan korban jiwa akibat covid atau hanya usaha pemerintah dalam mengatasi covid ini tetapi kabarkanlah tips-trik bagaimana mengatasi ekonomi masyarakat yang terdampak, mungkin anda bisa mencari informasi di luar negeri sana yang jauh bagaimana mereka bisa pulihkan ekonomi rakyatnya secara mandiri sehingga beban pemerintah bisa berkurang. Agar setiap mata yang melihat layar kaca televisi dan media online tidak bosan dan muak dengan pemberitaan yang tanpa henti hanya korban jiwa, peraturan dan himbauan. Sedangkan rakyat mulai lapar karena tidak adanya pemasukan untuk membeli makan dan biaya lainnya.

Kita tidak boleh menunggu covid ini berakhir tanpa ada perbuatan baru untuk mengatasinya, kita harus menunggu namun harus membentuk langkah-langkah baru untuk mengatasi masalah ekonomi rakyat yang terus berjalan dengan ganasnya tanpa ada rasa belas kasihan sedikit pun. Apa yang terjadi jika kita hanya menunggu covid ini berakhir : Paling utama adalah hancurnya ekonomi masyarakat kecil dan berhentinya daya beli serta tingkat kemiskinan meningkat tajam bisa meningkatkan kriminal dalam kehidupan sosial.



Haruskah Bali Open Border??

Jika pertanyaan ini ada lalu jawaban-nya adalah “Iya, Bali harus Open Border” karena bali mengandalkan sektor pariwisata dalam pergerakan ekonominya, sampai kapan bali harus menunggu tanpa ada kepastian jelas kapan covid ini berakhir. Bali harus bangkit kembali dan harus disiplin dalam menjalani prokes, buang pikiran tentang konspirasi covid yang hanya di katakan berita bohong, karena covid ini nyata dan ada di sekitar kita seperti harimau yang siap menerkam mangsanya.

Jika Open Border Bali di laksanakan, saya berharap para pelaku usaha hotel, travel, restoran dan lain-nya mari kita Disiplin Prokes MULAI DARI DIRI SENDIRI, tegur setiap mereka yang tidak menggunakan masker di tempat keramaian ( Umum ), tegur mereka yang membentuk kerumunan, tegur mereka yang tidak melaksanakan prokes dan lainnya. Agar kondisi bali dalam open border namun kasus covid tetap landai tanpa adanya peningkatan bahkan kalau bisa kasus covid di bali menjadi hilang.

Sehingga ekonomi bisa kembali sehat dan senyum dalam keluarga-keluarga di bali kembali pulih dan penuh sukacita, karena kalau bukan warga bali yang menjaga dan taat prokes lalu siapa lagi?

Langkah apa untuk Pemerintah Provinsi Bali Lakukan, Kedepannya??

Dengan adanya Wabah Covid-19/Corona ini menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah umat manusia di akhir tahun 2019 hingga sampai saat ini covid masih ada hingga opini ini di turunkan. Bali dengan pariwisatanya sudah berkali-kali kena pukulan yang seketika menghancurkan ekonominya dengan kasus Bom Bali dan wabah covid-19 ini. Pemerintah harus mempersiapkan kebijakan baru untuk menghadapi jika terjadi serangan ekonomi yang dapat menggoyangkan perekonomian di bali.

Pulau bali masih memiliki lahan yang kosong dan memiliki irigasi yang baik, bukit-bukit yang masih banyak kosong serta hasil lautnya yang juga melimpah. Pemerintah sudah bisa memprediksi bagaimana cara mempersiap bekal bagi bali jika wabah baru terjadi kembali atau wabah yang berlanjut. Langkah-langkah yang bisa di lakukan pemerintah seperti :

  1. Pertanian
    Bali masih memiliki lahan-lahan yang luas serta sumber air yang baik, alangkah baiknya pemerintah bali mulai membentuk tim Badan Pertanian Khusus yang memiliki fungsi membangun lahan-lahan pertanian tepat guna, untuk menunjang kemampuan pangan kita bertahan hingga bali bisa eksport hasil bumi baik domestik atau internasional. Sawah-sawah dan perkebunan yang telah ada di pertahankan keberadaanya jangan berubah menjadi perumahan atau industri terutama daerah yang memiliki irigasi baik di prioritaskan untuk wilayah pertanian karena air pendukung utama dalam pertanian.
  2. Energi terbarukan
    Energi sudah menjadi pendukung segala kehidupan manusia saat ini mulai dari minyak bumi dan listrik, membangun industri energi terbarukan mampu mendukung ekonomi bali kedepannya, info yang pernah ada bahwa bali memiliki panas bumi. Panas bumi merupakan salah satu energi terbarukan yang baik, dengan adanya energi ini bali bisa memiliki sumber energi listrik tanpa harus mengandalkan energi fosil yang polusi dan kotor. Dengan adanya industri ini akan banyak karyawan yang bekerja disana, serta mampu meningkatkan ekonomi dan pendapatan daerah.
  3. Adanya pabrik
    Pabrik juga perlu ada di bali untuk industri-industri besar sehingga akan menyedot banyak karyawan-karyawan sehingga banyak warga bali yang bisa bekerja di pabrik tanpa harus mengandalkan sektor pariwisata jika pariwisata kembali lumpuh
  4. Pemerintah mendukung UKM
    Industri kecil harus di dukung oleh pemerintah daerah dimana mencabut segala birokrasi yang berbelit-belit serta aturan-aturan yang menghambat memulai industri kecil, bila perlu pemerintah itu mendampingi hingga industri berjalan dan menghasilkan produk dan industri tersebut di bimbing dengan baik agar tidak menimbulkan polusi yang membahayakan lingkungan. Dengan berjalannya industri bisa mendatangkan pajak bagi pendapatan daerah sehingga industri jalan menghasilakan profit yang baik masyarakat memiliki pekerjaan dan pemerintah mendapatkan pajak.



Namun apa yang menjadi langkah-langkah di atas pasti akan bertentangan dengan kondisi kultur di bali dan menjaga lingkungan alam bali agar tetap asri. Itu sah-sah saja dan diterima akal namun, apakah kita bali akan kembali lumpuh jika terjadi wabah kembali? Akankah pemerintah akan selalu silang pendapat dengan aktivis bali jika terjadi hal serupa seperti covid ini? Karena pemerintah bertindak agar masyarakat mampu bertahan dengan kondisi sekitarnya lakukan yang terbaik apapun itu selama tidak merugikan dan pemerintah melakukan hal-hal pengobatan dan pencegahan agar kasus tidak meledak…,

Namun bagaimana dengan aktivis yang mereka menyuarakan bahwa rakyat sudah lapar dan mulai sakit-sakitan, pendapat tersebut tidak salah dan benar adanya dan pemerintah memahami teriak rakyatnya namun bagaimana jika di bebaskan seperti biasa ? bagaimana jika meledak korban covid hingga banyak yang tutup usia akankah rakyat akan diam? pasti akan teriak !! Ini salah Pemerintah tidak kompeten, tidak mampu, tidak bisa bekerja, bla…bla…bla….teriak rakyat jika kematiaan langsung tinggi. Untuk apa pemerintah melumpuhkan ekonomi daerahnya dan rakyatnya jika semua berita wabah itu sebuah kebohongan dan konspirasi?? Pemerintah Peduli atau Tidak Peduli ? Atau covid yang penyebab semuanya ini ?.

 

 

NB : Selalu Promosi Bisnis Anda di www.iklanindonesia.com atau www.iklanbarisonline.com. Gratis

Bagikan Link :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hargai Konten. Di Larang Copy Paste. Hubungi Kami Kerja Sama